O, mein Schatz

Ein Tag
der ich den ganzen Tag sonderbares Gefühl hab
Ich habe eben aufgestanden
Konnte nicht mein Schatz finden
Keine Idee wo er jetzt ist
,,Scheiß”
Es gibt nur ein Wort um ihm zu beschreiben
Früher habe ich sein Name geschrieen
,,Mein Gott, wo in der Welt ist meine Liebe?”
Gott sagte nichts
Ach, hab’ vergessen
Dass wir beide nicht an Gott glauben
Dumm, dumm, dumm
,,Wo bist du, Schatz?”
Ne, fragte ich nicht mehr
,,Egal” war mein letztes Wort
B O O M
Bin jetzt hier mit ihm
Er schläft neben mir
Da ist er
Weiß nicht, was passiert ist
Dieser Morgen hatte ich dummes Tagträumen

 

Hai. Sudah lama tidak menulis. Iya, bulan ini aku sangat sangat sangat tidak produktif. Sok sibuk, memang. Dan banyak pikiran, iya, aku masih seorang overthinker. Jadi, setelah sebulan ini ‘menganggur’, akhirnya aku menghasilkan sebuah tulisan. Iya, hanya sebuah, dan sangat tidak jelas. Baca saja, aneh kan dari awal dan akhir membingungkan. Aku juga bingung sebenarnya.

Tadi pagi aku tidur pukul 5. Tumben, memang. Rencananya ingin mengerjakan tugas sekaligus belajar untuk Deutsche Literatur Geschichte, tapi coba tebak aku mengumpulkan niat untuk belajar selama 5 jam lebih dan baru mulai belajar pukul 3 dini hari. Berarti sejak pukul 22 aku tidak melakukan apapun itu yang menghasilkan, hanya chatting berkoar-koar di SEPENA, duh memang grup kesayangan yang satu ini. Jam 3 mulai belajar dan aku tidak bertahan lebih dari satu jam, sudah, begitu saja. Tutup buku, kembali menatap layar dan iseng membuka youtube, mencari lagu-lagu pop Jerman. Akhirnya malah mendengarkan national anthem Germany, Deutschland über Alles. Dan sampai pada saat mata kuliah Schrifftlicher Ausdruck dimulai jam 09:20, lagu itu masih terngiang-ngiang di kepalaku. Deutschland, Deutschland über alles, über alles in der Welt!!  Yha. Dosen membagikan selembar kertas, yang di belakangnya kosong, dan karena aku merasa sangat amat gabut. Kutuliskanlah sesuatu.. tanpa tujuan, dan tanpa arah. Seperti biasanya. Boom… jadilah tulisan yang tidak jelas ini.

Juga tadi tiba-tiba ingin kopi. Sudah lama sekali semenjak aku terakhir kali menyesap kafein, nakal memang karena aku sadar bahwa tubuhku kurang mentolerir kafein. Ini… sekarang sedang perih perutnya, lalu tadi di jalan agak sedikit sakit kepala. Entah karena efek kafein atau memang kurang tidur, iya, biasanya sesok-sibuk apapun aku, tidurku tetap cukup. Aku memiliki pandangan bahwa selama tidurku cukup, seberantakan apapun jadwal dan kegiatanku hari itu, aku tidak akan tumbang. Tumbang as in jatuh sakit, yha.

Oh ya, dan sempat memutari kampus beberapa kali. Mondar-mandir ke sana ke mari ( ( mencari alamat ) ) *nyanyi*, yha. Ng.. Ngapain? Menemani ketua departemen Pendidikan HIMASAD mengurusi acara nonton dan diskusi film bareng minggu depan. Ke dekanat, ke gedung pascasarjana, ke jurusan, ke aula PSBJ, ke sana, ke mari. Mungkin ini pertama kalinya aku merasakan ribetnya mengurusi surat peminjaman tempat, proposal, dll. Padahal hanya diminta menemani saja, tidak dapat kubayangkan kalau aku mengerjakannya sendiri. *menangis di pojokan*

Sudah, ah. Tampaknya cukup sampai di sini untuk hari ini. Aku ada mengawasi siaran malam nanti dan menginginkan sedikit istirahat. Besok ada kuis DLG, dan aku… belum 100% siap. Astaga. Jangan mengeluh terus, malu.

Pamit dulu. Ocehannya jangan serius dibaca, tapi aku dengan senang hati kalau puisiku yang tak berjudul dan dengan gramatika yang berantakan itu dibaca.

Jatinangor

30 Maret 2016

17:55

Leave a comment